Samsung Sempat Nyaris Mendahului Google Jadi Pemilik Android

Samsung Sempat Nyaris Mendahului Google Jadi Pemilik Android
Samsung yang merupakan perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar di dunia, saat ini tidak lepas dari OS open sourcenya yaitu android dan begitu sebaliknya. Android berhasil mengantarkan pabrikan asal Korea Selatan tersebut meraih sukses luar biasa di industri gadget mobile, dan hingga kini menjadi pemain paling dominan di ranah itu. Meskipun kita semua tau bahwa Samsung masih meminjam Android dari Google

Tidak banyak yang tau kalau sebenarnya Samsung hampir pernah mendahului Google dengan menjadi pemilik dari Android. Seperti yang dikisahkan dalam buku berjudul Dogfight: How Apple and Google Went to War and Started a Revolution, yang dikutip oleh Phone Arena. 

Disitu dikatakan, cerita bermula pada 2003 silam, saat Rubin mendirikan Android Inc. Setahun setelahnya, perusahaan rintisan yang berusaha mengembangkan sistem operasi mobile setelah sebelumnya bermaksud membuat OS untuk kamera digital tersebut mulai kehabisan uang dan sumber dana.

Rubin pun memutar otak. Berbekal sistem operasi Android yang masih sangat belia, dia dan seluruh tim Android Inc yang ketika itu berjumlah delapan orang terbang ke Seoul, Korea Selatan. Mereka hendak menawarkan Android pada Samsung, yang pada 2005 sudah menjadi salah satu pabrikan ponsel terbesar di dunia.

Rubin mempresentasikan Android habis-habisan di hadapan 20 eksekutif dari Samsung. Namun, alih-alih mendengarkan dengan antusias, mereka malah diam dalam keheningan. Kemudian, Rubin mendapat jawaban.

"Mereka pada dasarnya berkata, 'Siapa yang bakal menantang dunia dan membuat ini (Android)? Kamu dan enam orang lainnya? Apa kamu gila?'," tutur Rubin. "Mereka menertawakan kami. Ini terjadi hanya dua minggu sebelum Google mengakuisisi kami."

Pada awal 2005, pendiri Google Larry Page bertemu dengan Andy Rubin. Setelah mendengar penjelasan Rubin soal ide di balik Android, Page tidak hanya memberi bantuan dana, tetapi juga memboyong Android Inc sepenuhnya ke bawah sayap Google.

Google saat itu memang sedang mencari cara untuk mengubah industri mobile. Duo pendiri, Larry Page dan Sergey Brin, khawatir Microsoft bakal lebih cepat dari mereka, tetapi Rubin datang pada saat yang tepat.

Google membeli Android senilai 50 juta dollar AS disertai sejumlah insentif. Pada pertengahan 2005, seluruh tim kecil Android Inc telah hijrah ke markas Google di Mountain View. Beberapa tahun setelahnya, sistem operasi Android muncul ke permukaan dan menguasai dunia.

Dari sedikit kisah di atas mungkin bisa dijadikan pelajaran untuk kita bahwasannya setiap kita punya potensi, setiap potensi adalah berharga, dan mendengarkan potensi itu sendiri adalah sikap menghargai.

 
Sumber :http://tekno.kompas.com